Jumat, 08 Mei 2009

KERINCI;Harimau Mengamuk Warga Dua Desa Resah



AIRHANGATTIMUR-Warga Desa Pungut Hilir Kecamatan Air Hangat Timur dan Warga Desa Muara Air Dua Kecamatan Sitinjau Laut, kini dibuat resah yang disertai dengan rasa takutan yang disebabkan oleh harimau liar yang berkeliaran. Pasalnya, harimau yang berkeliaran di dua desa tersebut diperkirakan lebih kurang 10 ekor. Sedangkan dua diantaranya sudah menyerang manusia dan memangsa dua ekor kambing serta satu melukai satu ekor sapi.
Harimau yang berkeliaran diwilayah Desa Pungut Hilir telah meresahkan masyarakat, karena mayoritas dari masyarakat desa ini merupakan petani. Informasi yang didapat menyebutkan bahwa harimau tersebut kini memencar diberbagai lokasi diwilayah Desa Pungut Hilir.
Hal ini dibenarkan oleh Rustam Husin Kepala Desa Pungut Hilir Kecamatan Air Hangat Timur. Menurtunya, harimau yang sudah beberapa minggu ini berada disekitar wilayah Desa Pungut Hilir telah membuat warganya resah dan ketakutan untuk pergi kelahan pertanian mereka.
Pasalnya, harimau tersebut berkeliaran hampir memasuki desa, keberadaannya dengan desa sudah mencapai radius 200 m dari Desa Pungut Hilir.”Ya, informasi yang didapat menyebutkan lebih dari 10 ekor, dengan memencar diberbagai lokasi. Harimau tersebut telah memasuki radius 200 m dari desa, sehingga membuat masyarakat resah dan ketakutan,”ujar Rustam Husin.
Salah satu Warga Desa Muara Air Dua Kecamatan Sitinjau Laut saat ditemui Radar Kerinci, mengaku melihat jejak harimau di area persawahan penduduk. Artinya, harimau tersebut sudah masuk ke Desa Muara Air Dua.”Ya, harimau tersebut sudah masuk ke Desa Muara Air Dua, dari jejak yang kita temukan dipinggir sawah, diperkirakan sekitar lima atau enam ekorlah,”jelasnya.
Sementara keterangan masyarakat lainnya juga menyebutkan salah seorang warga masyarakat Desa Koto Baru Hiang ditengarai melakukan penangkapan terhadap salah satu anak harimau. Malam, dini harinya waktu subuh salah seorang warga melihat adanya harimau masuk desa. Namun, saat itu harimau tersebut tidak melakukan apa-apa. Mendengar keterangan warga yang menyatakan ada Harimau masuk desa. Maka si penjagal anak harimau tersebut mulai ketakutan dan mengembalikan anak harimau yang ditanggkapnya tersebut. Namun malang, lokasi tersebut telah kosong.
Nasrul S Sos Camat Sitinjau Laut saat dikonfirmasi mengaku tidak tahu dengan adanya harimau yang mengganggu warganya. Namun, pihaknya meminta supaya masyarakat Sitinjau Laut terutaman bagi mereka yang berdomisili di Desa Muara Air Dua, supaya berhati-hati terhadap gangguan harimau tersebut.”Kita belum mendapatkan informasi tentang adanya harimau yang mangganggu warga, jika benar adanya harimau disekitar Muara Air Dua, kita berharap supaya masyarakat berhati-hati,”tegasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Muara Air Dua Sahlan saat dikonfirmasi mengakui, masuknya harimau ke Desanya bukan telah terjadi dengan intensitas dua kali. Diakuinya, dulunya Harimau juga telah masuk kedesanya. Namun, tidak menimbulkan korban jiwa.”Ya, dulunya harimau juga pernah masuk ke Desa Saya,”jelasnya.

TNKS Akui Saat ini Musim Kawin Harimau

Sementara itu, Kepala Pengelolaan Wilayah I Taman Nasional Kerinci Seblat(TNKS)Yunaidi saat dikonfirmasi mengakui, saat ini musim kawin harimau. Siklus berkembang biaknya harimau mengakibatkan mereka turun gunung dan mencari makanan yang ada. Siklus ini jelasnya telah menjadi kebiasaan harimau dan terjadi tiap tahunnya.
Gundulnya hutan jelas Yunaidi juga menjadi persoalan tersendiri. Habitat yang biasanya mereka diami telah gundul akibat tangan yang tidak bertanggung jawab. Akibatnya, mereka mencari makanan dan sumber air di wilayah yang dekat dengan pemukiman penduduk.”Saat ini musim kawin harimau, makanya mereka turun,’jelasnya.
Diakuinya, pihaknya juga telah menyusuri daerah pegunungan yang ada. Saat ini pihaknya juga terus waspada dan guna dibutuhkan oleh masyarakat.
Sementara itu, Pemerhati lingkungan dari LSM akar Musnardi Munir saat dikonfirmasi mengakui, ada beberapa hal yang mengakibatkan mengamuknya harimau. Pertama karena habitatnya terganggu. Kondisi ini dikarenakan penebangan liar, akibatnya habitat menyempit dan rantai makanan semakin berkurang.
Tidak hanya itu, dia menilai penelitian terhadap harimau bisa jadi menganggu ketentraman habitat harimau. Terutama banyaknya kilatan kamera pengintai.”Ya, mereka terkejut, sehingga lari dari habitatnya,”jelasnya.
Disinggung saat ini musim berkembang biak harimau, Musnardi Munir menegaskan, harimau keluar dari habitatnya guna mengajarkan anak-anaknya bagaimana mencari mangsa.
Alasan Musnardi bisa jadi benar. Pasalnya, kuat digaan mengamuknya Harimau di Muara Air Dua setelah anak Harimau ditangkap salah seorang penduduk setempat.(aji/mg01)

Tidak ada komentar: