Jumat, 08 Mei 2009

Duel dengan Harimau, Dipercaya Miliki Ilmu Tahan Siung


Duel dengan Harimau, Dipercaya Miliki Ilmu Tahan Siung

Dipercaya Miliki Ilmu Tahan Siung


Warga Desa Muara Air Dua Kecamatan Sitinjau Laut yang berduel dengan sepasang harimau, meski bertarung tiga jam tidak mengalami cidera sedikitpun. Siapakah orang tersebut?

ASWARDI-Sitinjau Laut

Kamis malam (01/05) dinihari, seorang pria paruh baya yang merupakan seorang petani sawah dan peternak kambing serta sapi, lebih kurang pukul 01.30 wib malam, pergi kekandang sapi miliknya yang terletak di Desa Muara Air Dua.
Rumah yang disampingnya terdapat kandang sapi berada di Desa Muara Air Dua, dengan jarak lebih kurang 350 m dari jalan Hiang-Pungut. Disinilah terjadi duel antara Nasir dengan harimau yang memperebutkan seekor sapi.
Sesampainya dikandang sapi, dia langsung memanaskan air untuk membuat secangkir kopi, belum sempat kopi yang baru dibikin diminumnya, sapi yang berada didalam kandang berteriak sambil meronta ketakutan. Ternyata, sapi tersebut diganggu oleh dua ekor harimau lapar yang siap menerkam.
Nasir, seorang pemilik sapi yang mendapatkan sapinya sedang diganggu oleh harimau langsung turun dari rumah menuju kandang sapi. Tak pelak, dugaanya benar bahwa yang sedang mengganggu sapinya adalah harimau. Tampa pikir panjang, Nasir yang sendirian melihat harimau sudah menggigit kaki belakang sapinya langsung mengambil tindakan.
Tampa dia sadari, pintu kandang sapinya terbuka sehingga sapi keluar dari kandangnya. Melihat kenyataan itu, Nasir pun ikut keluar untuk menarik sapinya kembali kedalam kandang. Terjadi saling tarik menarik antara Nasir dengan harimau, yang akhirnya Nasir berhasil menarik sapinya kembali kekandang.
Namun, harimau yang merasa mangsanya terlepas malah berbalik menyerang Nasir, disaat inilah duelpun terjadi antara Nasir dengan harimau. Tak disangka, harimau ini tidak hanya satu ekor saja, rupanya dia hadir bersama sipejantan.
Nasir yang saat itu hanya bersenjatakan parang bekas yang tumpul terdesak disudut pematang sawah, akibat terjatuh saat berduel dengan harimau betina, disinilah harimau jantan yang besar dan ganas menyerang Nasir. Sasaran yang diincar harimau tersebut adalah tengkuk si Nasir, sehingga membuat jaket kulit yang dipakai oleh Nasir robek meninggalkan bekas lima kuku harimau.
Luar biasa, Nasir tidak tergores sedikitpun akibat dari cakar harimau yang tajam tersebut. mendapati dirinya dicakar oleh harimau, Nasir langsung mengarahkan parang tumpul yang berada digenggamannya kearah harimau tersebut, hingga mengenai bagian badannya. Lantaran parang yang digunakan Nasir tumpul, membuat harimau tersebut tidak terluka. Kemungkinan rasa sakit akibat dari tebasan parang Nasir, membuat harimau tersebut melarikan diri menjauh dari Nasir.
Sanusi salah seorang Warga Desa Hiang Karya mengakui, bahwa Nasir memang diserang oleh dua ekor harimau. Menurutnya, dua ekor harimau tersebut terlebih dahulu telah memangsa dua ekor kambing milik Nasir. Satu minggu kemudian tepatnya Jum’at (01/05) dinihari kejadian itu terulang kembali, satu ekor sapi diterkam didalam kandangnya yang berada disamping rumah Nasir, rumah tersebut terdapat ditengah sawah di Desa Muara Air Dua Kecamatan Sitinjau Laut.”Ya, terjadi tarik menarik antara harimau dengan Nasir, ”jelasnya.
Warga Desa Pungut Hilir saat diwawancarai oleh Wartawan Radar Kerinci yang enggan disebutkan namanya menjelaskan, jika ada seseorang yang tidak terluka digigit oleh binatang buas, itu pertanda bahwa dia memiliki Ilmu Tahan Siung. Ilmu Tahan Siung termasuk keluarga Ilmu Kebal, memang langka dan jarang ada orang yang menguasainya. Karena, Ilmu ini hanya dimiliki oleh orang-orang tua terdahulu, orang modern sekarang ini sudah tidak percaya dengan Ilmu-ilmu seperti itu, tapi Ilmu itu memang benar adanya.
”Orang tersebut pasti memiliki Ilmu Tahan Siung, jika tidak dia pasti sudah terluka dicakar harimau. Ilmu ini memang sudah langka, karena kita sudah modern sehingga banyak orang yang tidak percaya dengan Ilmu-ilmu seperti itu. Namun, Ilmu Tahan Siung dan Ilmu Kebal memang ada orang yang menguasainya,”jelasnya panjang lebar.
Selain itu Harimau di Kabupaten Kerinci juga merupakan makluk yang dinilai sakral. Biasanya, harimau masuk ke desa setelah adanya senyelemen yang terjadi di desa tersebut. Minsalnya, perzinahan, dan menyangkut pantangan adat yang tidak boleh dilangkahi.”Ya, mitisnya orang Kerinci juga terkenal bisa jadi harimau, itu telah turun menurun,”kata Mat Alam, salah seorang tokoh masyarakat Desa Ambai, Kecamatan Setinjau Laut.

Tidak ada komentar: