Kamis, 27 November 2008

Misteri Dunia Cryptozoology (Orang Pendek) di Taman Nasional Kerinci , Sumatera

Misteri Dunia Cryptozoology (Orang Pendek) di Taman Nasional Kerinci , Sumatera

[Orang Pendek] [Orang Pendek]

Mungkin teman-teman pernah membaca kisah mengenai makhluk yang satu ini di beberapa majalah maupun surat kabar, karena lumayan banyak yang sudah mengulasnya. Orang pendek ialah nama yang diberikan kepada seekor binatang (manusia?) yang sudah dilihat banyak orang selama ratusan tahun yang kerap muncul di sekitar Taman Nasional Kerinci Seblat, Sumatera. Walaupun tak sedikit orang yang pernah melihatnya, keberadaan orang pendek hingga sekarang masih merupakan teka-teki. Tidak ada seorangpun yang tahu, sebenarnya makhluk jenis apakah yang sering disebut sebagai orang pendek itu. Tidak pernah ada laporan yang mengabarkan bahwa seseorang pernah menangkap atau bahkan menemukan jasad makhluk ini, namun hal itu berbanding terbalik dengan banyaknya laporan dari beberapa orang yang mengatakan pernah melihat makhluk tersebut. Sekedar informasi, Orang pendek ini masuk kedalam salah satu studi Cryptozoolgy, begitulah yang saya dapatkan dari beberapa sumber. Ekspediasi pencarian Orang Pendek sudah beberapa kali di lakukan di Kawasan Kerinci, Salah satunya adalah ekspedisi yang didanai oleh National Geographic Society. National Geographic sangat tertarik mengenai legenda Orang Pendek di Sumatera, beberapa peneliti telah mereka kirimkan kesana untuk melakukan penelitian mengenai makhluk tersebut.
Sejauh ini, para saksi yang mengaku pernah melihat Orang Pendek menggambarkan tubuh fisiknya sebagai makhluk yang berjalan tegap (berjalan dengan dua kaki) tinggi sekitar satu meter (diantara 85 cm hingga 130 cm) dan memiliki banyak bulu diseluruh badan. Bahkan tak sedkit pula yang menggambarkannya dengan membawa berbagai macam peralatan berburu, seperti semacam tombak. Keberadaan Orang Pendek sudah terlalu lama terdengar sejak berabad-abad lalu, sehingga hal itu menjadikannya sebagai salah satu legenda masyarakat disana. Dari ekspedisi yang beberapa kali di lakukan, umumnya ada suatu studi kasus mengenai klasifikasi pembagian saksi mata. Pertama saksi dari suku anak dalam, yaitu sekelompok orang yang tinggal disekitar areal Taman Nasional. Kemudian ada beberapa kelompok saksi mata dari orang desa lokal, kemudian beberapa kesaksian dari warga pendatang (Belanda) pada awal abad ke-20.

Legenda Mengenai Orang Pendek sudah secara turun temurun dikisahkan di dalam kebudayaan masyarakat Suku anak dalam. Mungkin bisa dibilang, Suku anak dalam sudah terlalu lama berbagi tempat dengan para Orang Pendek di kawasan tersebut. Walaupun demikian, jalinan sosial diantara mereka tidak pernah ada. Sejak dahulu suku anak dalam bahkan tidak pernah menjalin kontak langsung dengan makhluk-makhluk ini, mereka memang sering terlihat, namun tak pernah sekalipun warga dari suku anak dalam dapat mendekatinya. Ada suatu kisah mengenai keputus asaan para suku anak dalam yang mencoba mencari tahu identitas dari makhluk-makhluk ini, mereka hendak menangkapnya namun selalu gagal. Pencarian lokasi dimana mereka membangun komunitas mereka di kawasan Taman Nasioanal juga pernah dilakukan, namun juga tidak pernah ditemukan.

Awal tahun 1900-an, dimana saat itu Indonesia masih merupakan jajahan Belanda, tak sedikit pula laporan datang dari para WNA. Namun yang paling terkenal adalah Kesaksian Mr. Van Heerwarden di tahun 1923. Mr. Van Heerwarden adalah seorang zoologiest, dan disekitar tahun itu ia sedang melakukan penelitian di kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat.
Pada suatu catatan kisahnya, ia menuliskan mengenai pertemuannya dengan beberapa makhluk gelap dengan banyak bulu di badan. Tinggi tubuh mereka ia gambarkan setinggi anak kecil berusia 3-4 tahun, namun dengan bentuk wajah yang lebih tua dan dengan rambut hitam sebahu. Mr. Heerwarden sadar mereka bukan sejenis siamang maupun perimata lainnya. Ia tahu makhluk-makhluk itu menyadari keberadaan dirinya saat itu, sehingga mereka berlari menghindar. Satu hal yang membuat Mr. Heerwarden tak habis pikir, semua makhluk itu memiliki persenjataan berbentuk tombak dan mereka berjalan tegak. Semenjak itu, Mr. Heerwarden terus berusaha mencari tahu makhluk tersebut, namun usahanya selalu tidak berbuah hasil.


http://alcapone-network.co.cc




Senin, 24 November 2008

KERINCI


Selayang Pandang


Kabupaten Kerinci dikenal sebagai Kabupaten yang memiliki panorama yang terindah di Provinsi Jambi yang keindahannya menjadi terkenal dengan keberadaan Gunung Kerinci yang merupakan gunung tertinggi di Sumatera, Air Terjun Telun Berasap dan Danau Gunung Tujuh di kaki Gunung Kerinci. Keberadaan Taman Nasional Kerinci Seblat yang merupakan paru-paru dunia, dimana hidup bermacam flora dan fauna yang berguna untuk penelitian, Danau Kerinci, Danau Lingkat dan sejumlah peninggalan bersejarah serta banyaknya objek menjadi keindahan Kerinci semakin menarik.

Letak wilayah Kabupaten Kerinci secara geografis adalah di antara 01 41’ sampai 02 26’ lintang selatan dan 101 08’ sampai 101 40’ bujur timur dengan ibu kota Sungai Penuh yang berjarak 418 km dari Kota Jambi.

Kabupaten Kerinci secara administratif dibagi dalam 17 (tujuh belas) Kecamatan dengan berbagai perkembangannya masing-masing, baik karena potensi geografis, sumber daya alam, sumber daya manusia, maupun karena pembangunan prasarana pada masing-masing wilayah.


Selamat Datang Di Kabupaten Kerinci

Sebagai suatu wilayah Kabupaten Kerinci terbentang di atas wilayah seluas 420.000 Ha dan merupakan kabupaten terkecil kedua diantara kabupaten/kota yang ada di Provinsi Jambi (± 7,86% dari total Provinsi). Dari wilayah Kerinci keseluruhan, 52 % merupakan kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat, hanya sekitar 48 % yang merupakan kawasan budidaya atau kurang dari 4% dari seluruh wilayah Provinsi Jambi. Dari luas wilayah 205.000 Ha kawasan budidaya, seluas 41.620 Ha (20,56%) adalah kawasan non pertanian dan seluas 163.380 Ha untuk lahan pertanian. Kabupaten Kerinci adalah wilayah yang subur dengan keterbatasan lahan, harus berupaya menggali potensi alternatif yang dapat digunakan untuk mepercepat proses pembangunan, terutama dengan memanfaatkan potensi alam yang mengandung keindahan dan menarik minat wisatawan untuk berkunjung.

Jumlah penduduk Kabupaten Kerinci per 31 Desember 2006 sebesar 311.354 jiwa, yang terdiri dari 154.227 jiwa penduduk laki-laki dan 157.127 jiwa penduduk perempuan dengan ratio 98 Kepadatan penduduk tahun 2006 sebesar 74 jiwa per km2. Berdasarkan Kerinci Dalam Angka Tahun 2005, penduduk Kabupaten Kerinci berjumlah 308.785 jiwa. Ini berarti pertumbuhan penduduk Kabupaten Kerinci bertambah sebesar 0,83 % pertahun. Sedangkan berdasarkan perhitungan sementara per Desember 2006, jumlah penduduk Kabupaten Kerinci Tahun 2006 mencapai 311.354 jiwa.

Sebagian besar bekerja pada sektor pertanian dan perkebunan. Lahan-lahan pertanian dan perkebunan menghasilkan beraneka ragam produk seperti, Sayu-sayuran, Palawija Buah-buahan (Alpukat, Pisang, Manggis, Durian, Jeruk, dll). Pertanian pada sawah merupakan hamparan yang paling luas memberi keindahan alam yang mempesona disaat musim panen tiba. Selai itu produk perkebunan seperti Kayu Manis (Cassiavera), Kopi dan Teh merupakan produk dengan kwalitas ekspor. Tujuan Ekspor meliputi Negara Eropa, Amerika, Arab dan Asia Timur. Kondisi pertanian dan perkebunan ini merupakan obyek agrowisata yang menarik khas dataran tinggi Kerinci.

Sebagian dari daerah Kerinci merupakan daerah berhutan lebat yang alami. Didalamnya masih tersimpan kekayaan flora dan fauna yang menarik dan terlindung dengan baik. Beberapa diantaranya adalah binatang langka dan dan jenis tumbuhan endemic khas Kerinci, sehingga kawasan hutan Kerinci ditetapkan menjadi bagian dari Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS). Hutan yang alami serta flora dan fauna yang terlindungi merupakan atraksi objek Ekowisata yang mengagumkan.

Kerinci dengan rentang sejarahnya yang panjang mewarisi benda-benda sejarah seperti Batu Menhir, Nekara perunggu dari zaman Paleometalik, Keramik, Tanduk Bertulis Aksara Incum, Mesjid kuno dan Rumah Adat. Tari Asyeik, Tari Tahu, Tari Iyo-iyo, Tari Rangguk, Tari Mahligai Kaco, Tari mandi di Taman, Tari Ayu Luci, PencakSilat, Tale dan Tradisi kumun (dongeng) atau Karya sastra lainnya turut mewarnai kekayaan seni dan budaya masyarakat Kerinci.

Kerajinan khas Kerinsi turut pula memeriahkan khasanah seni dan budaya, seperti anyaman rotan, pandan, bamboo, bigau dalam bentuk perhiasan dan perlengkapan rumah tangga dengan spesifik gaya local Kerinci.Kerajinan lainnya seperti Gerabah, Bordir, Batik Kerinci(motif aksara incung) pandai besi, ukiran kayu, cendra mata kulit kayu manis dan kayu pacat (kayu endemik spesifik daerah Kerinci) dibuat dalam bentuk hiasan rumah tangga dan tongkat.

Diantara Gunung Kerinci dan Gunung Raya itulah Kerinci berkembang dan keragamanobyek wisata seperti obyek wisata alam dan objek wisata budaya.(www.kerincikab.go.id)

VIOLET ENTERTAINMENT

violet entertainment


Kami sebuah Event Organizer berpengalaman lebih dari 5 tahun untuk menangani


Product Launching, Road show, Gathering, Grand Opening, dsb. Kami menggunakan


MC2 yang handal.


Dan kami pun sangat flexible dengan Budget. Kami bekerja sama


dengan beberapa Manager Artis.


Beberapa produk yang telah menggunakan jasa


kami, antara lain : sampoerna.djarum, x-mail, m-mail, telkomsel, xl, indosat

violet Management adalah perusahaan bergerak dalam bidang Jasa Entertainment yaitu sebagai :


organizer musik live show ARTIS, Trailer Dangdut, pop, rock untuk berbagai acara seperti , Promosi Produk,Kampanye Pilkada dan acara sesuai dengan permintaan sponsorship di seluruh indonesia.


Doni Hendra


Nomer HP: 081366241996


Nomer Telpon: 081366241996


Nomer Faks: 074822846


Alamat: kerinci, sungai penuh 37112, Jambi - Indonesia



Our related Items by SubCategory :


Art & Craft / Kesenian & Kerajin

TNKS Tamana Nasional Kerinci Sebelat

Taman Nasional Kerinci Seblat merupakan perwakilan tipe ekosistem hutan hujan dataran rendah sampai ekosistem sub-alpin serta beberapa ekosistem yang khas antara lain rawa gambut, rawa air tawar dan danau.

Hutan Taman Nasional Kerinci Seblat memiliki 4.000 jenis tumbuhan yang didominasi oleh famili Dipterocarpaceae. Tumbuhan yang langka dan endemik seperti pinus kerinci (Pinus merkusii strain Kerinci), kayu pacat (Harpulia alborea), bunga raflesia (Rafflesia arnoldi dan R. hasseltii), dan bunga bangkai (Amorphophallus titanum dan A. decus-silvae).

Taman Nasional Kerinci Seblat memiliki 37 jenis mamalia, 10 jenis reptilia, 6 jenis amfibia, 8 jenis primata dan 139 jenis burung.

Potensi lainnya yang menarik perhatian pengunjung di taman nasional ini, seperti pengamatan suara burung rangkong (Buceros rhinoceros sumatranus) dan julang (Aceros undulatus undulatus) serta suara tawa histeri yang menakjubkan dari burung gading (Rhinoplax vigil); adanya kucing emas (Catopuma temminckii temminckii) yang sangat misterius; serta adanya misteri yang belum terpecahkan tentang sejenis satwa primata yang berjalan tegak dan cepat sekali menghilang diantara pohon, dimana masyarakat setempat menamakannya “orang pendek”.
Danau Gunung Tujuh

Taman Nasional Kerinci Seblat telah dijadikan program pembangunan dan konservasi terpadu (Integrated Conservation Development Program – ICDP).

Beberapa lokasi/obyek yang menarik untuk dikunjungi:
Gunung Kerinci. Mendaki gunung dan berkemah. Gunung Kerinci (3.805 m. dpl) merupakan gunung berapi tertinggi di Indonesia dan masih aktif.
Danau Gunung Tujuh. Melihat panorama danau, dan pengamatan satwa. Danau Gunung Tujuh merupakan danau vulkanik yang tertinggi di Sumatera (2.000 m. dpl) seluas 1.000 ha yang dikelilingi oleh tujuh buah gunung.
Goa Napal Licin dan Kasah. Melihat kompleks goa yang kaya akan stalaktit dan stalaknit
Grao Solar, Nguak dan Kunyit. Melihat semburan air panas (airnya sangat jernih) setinggi 15 meter dan pengamatan satwa.
Letter W. Melihat bunga raflesia dan bunga bangkai, serta kelinci Sumatera.
Rawa Ladeh Panjang. Penelitian dan pengamatan satwa.

Wisata budaya. Melihat budaya Suku Kubu yang masih tradisional.

Atraksi budaya di luar taman nasional:Parade Budaya pada bulan November di Sungai Penuh, Budaya Melayu pada bulan Januari di Jambi, dan Festival Tabot pada bulan Juni di Bengkulu.

Musim kunjungan terbaik: bulan Januari s/d Oktober setiap tahunnya.

Cara pencapaian lokasi :
Dari Padang-Tapan-Sungai Penuh berjarak 278 km (7-8 jam) dengan mobil, Padang-Muaralabuh-Kersik Tuo, 211 km (5-6 jam) dengan mobil, Jambi-Sarko-Sungai Penuh, 500 km (9-10 jam) dengan mobil dan Bengkulu-Tapan-Sungai Penuh, 417 km (8-9 jam) dengan mobil.